Sejarah Kerah Shanghai
Kerah shanghai adalah model pakaian yang memiliki bagian kerah pendek dan pas di leher dengan bagian depan yang membentuk huruf V. Dinamakan seperti itu karena model kerah ini diadaptasi dari pakaian tradisional wanita Tionghoa yang disebut dengan nama cheongsam.
Model pakaian yang menggunakan model kerah ini kini banyak digunakan pada model pakaian modern di Indonesia baik untuk wanita maupun untuk pria.
Pakaian koko atau pakaian yang digunakan sebagai baju muslim pria di Indonesia pun banyak yang menggunakan model kerah ini.
Ingin tahu lebih banyak mengenai asal usul kerah shanghai? Berikut adalah sejarah model pakaian ini.
Populer di tahun 1920an
Cheongsam populer di Shanghai pada tahun 1920-an di mana pakaian ini memiliki model yang pas dan menunjukkan lekuk tubuh wanita.
Cheongsam dulunya hanya digunakan oleh para wanita kelas tertentu yang kemudian menjadi fenomena fashion dan dikenakan oleh para selebriti sehingga cheongsam dianggap sebagai tanda kemajuan modernisasi wanita Tiongkok di abad ke-20.
Munculnya model pakaian ini tidak lepas dari pergerakan masyarakat Tiongkok yang mulai melakukan pemberontakan terhadap bentuk pemerintahan yang tidak demokratis dan melawan nilai-nilai yang tradisional termasuk pembatasan pendidikan terhadap kaum wanita.
Kerah shanghai yang menjadi daya tarik utama dari cheongsam merupakan hasil adaptasi dari pakaian tradisional yang dikenakan oleh pria Tiongkok yang disebut dengan changpao.
Pakaian wanita ini menggantikan pakaian tradisional wanita Tiongkok yang memiliki model jubah dengan motif-motif yang memiliki detail sangat terperinci, digantikan dengan model pakaian yang memiliki nuansa lebih androgyny.
Shanghai yang merupakan kota pelabuhan dengan aktivitas cukup ramai termasuk interaksi dengan budaya Barat membuat pakaian cheongsam tidak membutuhkan waktu yang lama untuk jadi populer.
Lihat juga: 6 model kerah baju wanita
Mulai pudar sejak komunisme berkembang di Tiongkok
Hingga tahun 1940-an cheongsam terus mengalami perkembangan yang semakin menonjolkan sisi feminin dan lekuk tubuh wanita Tiongkok. Bahkan mulai banyak yang lebih berani dengan desain yang lebih seksi dan menggoda misalnya dengan mengenakan cheongsam dengan pendek di atas lutut, dengan belahan samping yang tinggi, model yang tidak mengenakan lengan juga populer disertai dengan modifikasi-modifikasi lainnya.
Namun saat partai komunis mulai berjaya di tanah Tiongkok, cheongsam yang dianggap sebagai budaya burjois mulai dilarang. Petugas-petugas keamanan pun melakukan patrol untuk memastikan tidak ada yang mengenakan pakaian model ini termasuk di tanah kelahirannya sendiri di Shanghai.
Meski dilarang di mainland, cheongsam tetap populer di Hongkong yang pada tahun 50an dikuasai oleh colonial Inggris. Hingga sekarang pakaian yang jadi asal usul model kerah Shanghai ini pun cukup populer dan dianggap sebagai salah satu model pakaian tradisional modern masyarakat Tiongkok.
Hingga pada tahun 70-an cheongsam digunakan sebagai pakaian sehari-hari namun kepopulerannya kembali turun karena masuknya budaya fashion kebaratan yang lebih banyak menggunakan kemeja, dress, dan model pakaian lainnya.
Baca juga : Seragam Net TV yang keren
Di Indonesia, model kerah Shanghai sudah diaplikasikan di banyak model pakaian mulai dari membuat baju muslim, membuat kaos, pakaian batik, kemeja-kemeja, dan sebagainya. Model kerah ini bisa memberikan penampilan yang lebih santai pada pakaian yang dikenakan, dan biasanya akan terlihat sangat bagus jika dikenakan oleh orang yang memiliki leher yang jenjang.
Kerah Shanghai juga telah mengalami banyak modifikasi model sehingga Anda bisa memilih model pakaian yang rasa tradisionalnya lebih terasa atau yang sudah bergabung dengan gaya fashion Indonesia.