Home » Pengertian Sablon Flocking Beserta Karakteristiknya

Pengertian Sablon Flocking Beserta Karakteristiknya

sablon flocking

Teknik sablon memiliki banyak jenis. Setiap jenis dapat dibedakan dari bahan baku pewarna maupun cara mencetaknya. Salah satu contohnya adalah sablon flocking. Ciri khas paling mencolok dari sablon ini adalah pewarnanya yang tidak berasal dari tinta, tetapi serbuk.

Apa Itu Sablon Flocking?

Sablon flocking adalah teknik mencetak yang menggunakan bahan flock sebagai bahan pewarna. Tidak seperti tinta pada umumnya yang berbentuk cair, flock merupakan bahan rubber dengan tekstur halus. Bahan inilah yang menjadikan teknik flocking berbeda jika dibandingkan dengan teknik sablon lain.

Bentuk flock bisa berupa serbuk maupun kertas. Flock serbuk biasanya diaplikasikan dengan menggunakan sebuah mesin portable yang menaburkan serbuk ke atas kain berdasarkan desain yang telah ditentukan. Untuk menggunakan flock serbuk juga dibutuhkan lem karena flock jenis ini tidak menempel sendiri.

Sementara kertas flock berbentuk lembaran berwarna dengan permukaan yang halus dan memiliki ketebalan tertentu. Kertas flock biasanya digunakan untuk sablon digital yang memakai mesin heatpress. Sebelumnya, desain dicetak terlebih dulu di atas kertas flock dan dipotong mengikuti pola. Baru kemudian dicetak ke kaos yang diinginkan.

Bahan pewarna berupa flock yang berserat halus ini akan memberikan kesan elegan pada kaos. Jika disentuh, permukaannya akan terasa seperti beludru. Sablon jenis ini cocok diaplikasikan pada berbagai jenis katun seperti katun combed dan katun spandeks.

Untuk perawatannya, kaos yang disablon dengan teknik flocking sebaiknya dicuci secara manual. Hindari penggunaan mesin cuci serta jangan menyetrika langsung pada gambar. Ini dimaksudkan demi menjaga agar hasil sablon yang telah dicetak menjadi awet.

Karakteristik Hasil Sablon Flocking

Hasil dari teknik sablon kaos yang satu ini memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan hasil dari teknik lainnya. Setidaknya ada 4 ciri yang bisa dilihat secara langsung. Berikut ulasannya.

1. Hasil Sablon Timbul

Cetakan desain yang dihasilkan dari sablon ini akan tampak timbul di atas permukaan kain. Tidak hanya saat diraba, jika dilihat pada jarak dekat pun dapat diketahui bahwa gambar tersebut tampak timbul. Ini tentu akan mempertegas kesan elegan yang dihasilkan oleh sablon ini.

2. Hasil Sablon Agak Kaku

Oleh karena hasilnya yang timbul, hasil sablon ini bisa terasa agak kaku bila desainnya besar. Misalnya gambar yang menutupi hampir seluruh bagian depan kaos.  Apalagi jika bahan kain yang digunakan tidak terlalu tebal. Untuk mengantisipasinya, sebaiknya buat desain dengan garis tipis-tipis agar gambar tidak terkumpul di satu titik.

3. Permukaannya Lembut

Bisa disebut juga sablon bludru, permukaan gambar yang dihasilkan sablon ini terasa lembut dan halus. Selain itu, akan terasa tekstur seperti berbulu saat disentuh. Dengan begitu, sablon ini tetap memberikan kesan mewah meskipun terkadang agak kaku.

Permukaan yang lembut ini jugalah yang menjadi keunggulan sablon jenis ini. Jika desain yang dibuat sudah bagus dan cocok dengan jenis serta warna kaosnya, maka penampilan pun akan tampak berkelas.

Baca juga: sekilas tentang sablon rubber

4. Desain yang Dibuat Biasanya Tidak Rumit

Gambar yang dihasilkan dari sablon dengan teknik flocking biasanya sederhana dan solid, terutama dari segi warna. Tidak ada hasil sablon jenis ini yang warnanya bergradasi. Hal ini dikarenakan selembar kertas flocking hanya berisi satu warna. Flocking berbentuk serbuk pun pilihan warnanya terbatas.

Lihat juga: kaos reunian

Sablon flocking bisa menjadi alternatif jenis sablon untuk memberikan kesan elegan pada desain sebuah kaos. Dengan memahami bahan baku serta karakteristik hasil cetakannya, maka akan mudah untuk membuat desain yang cocok untuk sablon ini. Hasil sablon yang dibuat pun tidak akan berbeda jauh dengan ekspektasi.

error: Content is protected !!