Bila melihat kemeja kotak-kotak seringkali imajinasi langsung tertuju pada bahan kemeja flanel. Ya, kemeja flanel memang identik dengan motif kotak-kotak.
Padahal, kain flanel itu sendiri merupakan salah satu jenis kain pada umumnya.
Dengan demikian, bahan flanel bukan berarti nama kemejanya, melainkan nama bahan yang digunakan untuk pembuatan kemeja flanel.
Walaupun pada umumnya, bahan flanel selalu diidentikan dengan model desain kemeja kotak-kotak. Sehingga seringkali orang menyebutnya kain flanel adalah kain kotak-kotak.
Melihat kemeja kotak-kotak dengan bahan flanel seringkali dipakai oleh pekerja lapangan seperti penggembala, seseorang yang bekerja di perkebunan dan ladang.
Hal tersebut karena kain flanel lebih kuat namun tidak kaku. Sehingga memungkinkan keleluasaan bergerak.
Apa Itu Bahan Kemeja Flanel?
Kain kemeja flanel adalah salah satu jenis kain yang digunakan untuk pembuatan kemeja flanel. Kain ini terbuat dari serat wol yang halus dan menjadikannya cocok untuk dipakai di negara yang memiliki cuaca dingin.
Sehingga penggunaan bahan ini lebih banyak dipakai oleh penduduk Eropa yang seringkali melewati musim dingin.
Kemeja flanel yang bermotif kotak-kotak selalu diidentikan dengan pakaian kaum pekerja keras dan buruh.
Seiring berjalannya waktu, kemeja flanel ini mengalami pergeseran fungsi yaitu sebagai salah satu fashion item yang harus dimiliki oleh pecinta fashion.
Saat ini, wol merupakan salah satu bahan baku kain yang terbilang mahal. Dengan demikian bahan baku untuk pembuatan kemeja pun mulai dimodifikasi dengan kain katun dan polyester.
Penggunaan kain katun untuk bahan kemeja ini lebih mudah menyerap keringat. Sementara itu, penggunaan bahan polyester bersifat anti kusut.
Karakteristik Kain Untuk Kemeja Flanel
Kain flannel seringkali diidentikan sebagai kain kemeja kotak-kotak. Padahal bukan begitu adanya. Kain flanel merupakan salah satu nama varian kain. Tekstur kain flanel itu sendiri memiliki tekstur yang khusus untuk dibuat sebagai kemeja. Teksturnya antara lain:
1. Halus
Tekstur bahan kemeja flanel harus halus. Sesuai dengan karakteristik Kain flanel untuk kemeja flanel yang memiliki tekstur yang halus ketika disentuh.
Sesuai dengan tekstur kemeja flanel yang banyak digunakan oleh pekerja di lapangan, maka jenis kain yang digunakan pun harus bersifat halus agar memberikan kenyamanan ketika bekerja.
2. Sedikit Berbulu
Tekstur kemeja flanel itu sendiri sedikit berbulu. Oleh sebab itu jenis kain yang digunakan pun harus bertekstur sedikit berbulu. Bulu tersebut dihasilkan dari wol yang ditenun untuk pembuatan kemeja flanel.
Namun begitu, seiring berjalannya waktu keberadaan wol ini semakin tergeser oleh keberadaan katun, namun tetap saja harus bertekstur sedikit berbulu.
3. Tebal
Sebagai bahan kemeja flanel, harus bertekstur tebal terutama digunakan oleh orang-orang yang tinggal di cuaca dingin. Sehingga kemeja flanel bisa berfungsi juga untuk menghangatkan.
Terlepas dari penggunaan katun atau wol untuk pembuatan kemeja flanel. Tekstur kain untuk penggunaan kemeja flanel ini harus tebal.
4. Bermotif Natural
Teksturnya yang halus menjadikan karakter kemeja flanel bermotif kotak-kotak yang natural. Ada beberapa jenis motif yang digunakan untuk kemeja flannel, dan semuanya bermotif kotak-kotak yang natural. Hal tersebut sebagai ciri kemeja flanel yang banyak digunakan oleh banyak orang.
5. Tidak Kaku
Tekstur kain untuk kemeja flannel harus tidak boleh kaku. Walaupun kain flanel yang biasa digunakan untuk kerajinan tangan lebih tebal dan kaku, bahkan tidak membutuhkan jahitan pinggiran. Namun, tekstur kain untuk pembuatan kemeja flanel ini harus lentur agar memudahkan ketika beraktivitas di lapangan.
Saat ini penggunaan katun menggeser penggunaan wol untuk bahan kemeja flanel. Walaupun demikian, katun tetap bahan baku terbaik untuk semua bahan kain termasuk untuk kemeja flanel. Hal tersebut dikarenakan harganya yang lebih ekonomis dibandingkan dengan penggunaan wol.