Pakaian Adat Jawa Tengah – Jawa Tengah yang biasa di sebut JaTeng (Jawa Tengah) merupakan sebuah provinsi yang terdapat di negara Indonesia. Pakaian Adat Jawa Tengah sungguh sangat menarik sekali. Pulau Ini membentuk bagian tengah pulau Jawa. Ibukota administratif adalah Semarang.
Provinsi ini 32.800,69 km 2 di daerah tersebut, sekitar seperempat dari total luas daratan Pulau Jawa. Populasinya adalah 32.382.657 pada Sensus 2010, menjadikannya provinsi terpadat ketiga di Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Pakaian Adat Jawa Tengah Dan Keterangan
Jenis pakaian dan aksesoris yang dikenakan oleh para wanita Jawa, khususnya di lingkungan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah adalah baju kebaya, bustier dan kain tapih pinjung dengan stagen. Baju kebaya dikenakan oleh bangsawan dan rakyat jelata serta pakaian sehari-hari dan pakaian upacara. Pada pakaian seremonial seperti yang dikenakan oleh istana garwo misalnya, baju kebaya menggunakan pin yang dikombinasikan dengan kain sinjang atau jarik batik.
Rambut kepala sanggul dan dilengkapi dengan perhiasan yang dikenakan seperti anting, cincin, kalung dan gelang juga sebagai fan biasanya jangan lewatkan. Untuk pakaian sehari-hari umumnya perempuan Jawa cukup mengenakan tank top yang dipadukan dengan stagen dan kain jarik.
Keunikan Pakaian Adat Jawa Tengah yang Perlu Kita Ketahui?
Kemben digunakan untuk menutupi bagian payudara, ketiak dan punggung, karena kain tank top cukup lebar dan panjang. Sedangkan luka stagen pada perut untuk mengikat tapihan pinjung agar kuat dan tidak mudah lepas. Saat ini, kebaya umumnya hanya digunakan pada hari-hari tertentu saja. Seperti pada upacara tradisional, misalnya kebaya di sini adalah dalam bentuk blus lengan panjang yang dikenakan di luar kain bermotif panjang atau lengan yang menutupi bagian bawah tubuh (dari pergelangan kaki ke pinggang).
Panjang kebaya bervariasi, mulai dari ukuran di sekitar pinggul hingga ukuran di atas lutut. Oleh karena itu, seorang wanita Jawa mengenali dua jenis kebaya, yaitu kebaya pendek seukuran pinggul dan kebaya panjang berukuran hingga lutut. Kebaya pendek dapat dibuat dari berbagai jenis kapas, baik polos dengan satu warna seperti merah, putih, kuning, hijau, biru, dan sebagainya serta kapas berbunga atau disulam.
Saat ini, kebaya pendek dapat dibuat dari sutra, linen sunduri (brokat), nilon, lurik atau bahan sintetis. Sementara itu, lebih banyak menggunakan beludru kebaya panjang, brokat, sutera, dan bordir berbunga nilon. Di kalangan wanita di Jawa, biasanya baju kebaya mereka diberi bahan tambahan. Bagian persegi panjang di depan itu berfungsi sebagai penghubung.
Kain kebaya dikenakan sinjang jarik atau tapih dimana bagian kiri depan dibuat wiron (lipat) dibungkus dari kiri ke kanan. Untuk menutupi stagen gunakan rainbow scarf tie-dye tenun berwarna cerah. Selendang yang harus digunakan terbuat dari batik, lurik kompatibel atau kain tie-dye.
Selain kain lurik, tartan juga bisa memakai kain gabardine dengan kombinasi warna halus sebagai berikut: hijau tua dengan hitam, ungu dengan hitam, biru dengan hitam, kuning dan hitam dengan bata merah tua dengan hitam.
Peralatan glitter dapat digunakan sesederhana anting-anting dengan kalung dan liontin yang kompatibel, cincin, gelang dan sepasang jepit rambut pada sanggul.
Gambar Pakaian Adat Jawa Tengah Pria Dan Wanita
Batik
Batik adalah kain dengan pola rumit yang dibuat menggunakan teknik pewarnaan tradisional. Teknik ini dipraktekkan di tempat yang berbeda dengan sedikit variasi dan menghasilkan hasil yang berbeda dalam bahan dan pola. Secara tradisional, pria dan wanita menggunakan batik dengan membungkus kain di sekitar pinggul.
Tetapi saat ini, kain tradisional mengasumsikan penampilan yang jauh lebih modern. Kain batik sekarang dijahit menjadi kemeja formal untuk pria, gaun, rok, bahkan aksesoris seperti tas. Batik masih banyak dipakai hingga saat ini, terutama pada acara-acara formal seperti pernikahan atau pertemuan formal.
Beberapa perusahaan melakukan pembuatan kemeja seragam batik dan menetapkan satu hari dalam seminggu, biasanya hari Jumat, di mana karyawan diharuskan mengenakan kemeja batik sebagai kode berpakaian.
Peci
Peci, juga dikenal sebagai kopiah atau songkokis, adalah topi yang dikenakan oleh pria Muslim di Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Brunei. Topi beludru hitam, yang menyerupai fez Mesir-Turki, adalah hiasan kepala nasional Pakistan yang dipopulerkan oleh Sukamo.
Peci dikenakan oleh banyak aktivis untuk menunjukkan identitas nasional dan sentimen nasionalistik mereka. Beberapa aktivis gerakan nasionalis yang mengenakan hiasan kepala ini selama abad kedua puluh termasuk Agus Salim, Muhammad Hatta, dan Sukamo.
Kemben
Kemben adalah bungkus dada yang biasa dipakai oleh para wanita dari Bali dan Jawa. Secara tradisional, para wanita itu membungkus selembar kain di tubuh mereka, diamankan dan dilipat ujungnya, ikat dengan menggunakan tali dan akhirnya tutupi dengan kulit ikat. Hari ini ada kemben yang dirancang khusus yang diamankan menggunakan ritsleting, tali atau tombol seperti korset barat.
Secara tradisional, perempuan Jawa mengenakan dua potong kain: kemben (menutupi bagian atas tubuh mereka) dan yang lebih rendah yang mereka bungkus di pinggul mereka. Kemben cukup nyaman di iklim Indonesia yang lembab dan panas karena memudahkan keringat dan ventilasi.
Sebelum diperkenalkannya kebaya, Kemben adalah pakaian wanita yang paling umum dan populer di kalangan wanita Jawa.
Surjan
Surjan, mungkin bagi sebagian orang jaman sekarang apalagi anak muda, jenis pakaian ini akan terasa asing. Surjan adalah baju yang sifatnya resmi berupa baju atasan yang di pakai oleh laki laki. Tampilan surjan ini hampir mirip dengan jas bangsa Belanda tempo dulu. Perbedaan surjan dengan jas masa kini adalah pada letak kancingnya.
Pada periode sekarang ini penggunaan surjan sudah jarang pada kehidupan sehari hari. Pemakaiannya biasanya pada acara pesta pernikahan. Untuk di pakai sehari hari biasanya hanya orang abdi keraton saja.
Blangkon
Blangkon, juga dikenal sebagai belangkon, adalah hiasan kepala tradisional pria yang biasa dipakai oleh pria Jawa. Blangkon dibuat menggunakan kain batic, dan ada 4 jenis belangkon (Banyumasan, Kedu, Surakarta, dan Ngayogyakarta) yang dibedakan berdasarkan asal dan bentuknya.
Blangkon diyakini berasal dari kisah Aji Saka. Saka mengalahkan raksasa yang memiliki tanah Jawa. Saka diyakini telah menciptakan kalender Jawa. Teori lain menyatakan bahwa penggunaan hiasan kepala ini dipengaruhi oleh budaya Islam dan Hindu yang diserap oleh orang Jawa.
Belangkon berasal dari turban yang dikenakan oleh para pedagang Gujarat yang termasuk orang Muslim pertama yang mengunjungi Jawa.
Sinjang atau Dodot
Sinjang atau dodot adalah kain yang biasanya berupa kain batik yang di pakai untuk menutupi badan bagian bawah
Pada jaman sekarang ini sinjang atau dodot ini sudah jarang sekali di temui di pakai, sehingga anak muda jaman sekarang mungin tidak lagi mengenalnya.
Pakaian Adat dari Jawa Tengah yang Sering Digunakan Sebagian Besar Masyarakatnya!
Kebaya
Kebaya adalah kostum tradisional dari budaya Jawa, Sunda, dan Bali tetapi sekarang telah diakui sebagai kostum nasional Indonesia untuk wanita. Sekali lagi, daerah yang berbeda memiliki kebaya berbeda, tetapi mereka umumnya dibuat dari kain tipis, seperti sutra, katun tipis, atau nilon tembus pandang yang dihiasi dengan brokat dan bordir. Sama seperti batik, kebaya masih menjadi pilihan pakaian yang populer ketika menghadiri pernikahan dan pertemuan penting lainnya, itu juga sering dipakai oleh wanita pertama dan istri diplomat.
Perempuan Indonesia menjadikannya tradisi untuk mengenakan kebaya setiap tahun pada tanggal 21 April untuk memperingati Kartini, sosok untuk hak-hak perempuan dan emansipasi. Kebaya panjang biasanya menggunakan beludru, brokat, sutera dan tenunan nilon. Hari ini, pakaian kebaya panjang untuk upacara pernikahan. Dan juga biasa digunakan oleh pengantin wanita, Bali dan Madura. Kebaya panjang hingga lutut saya, bisa juga memakai bahan ekstra di bagian depan tapi leher tidak melengkung (kerah).
Secara umum, kebaya panjang terbuat dari beludru hitam atau merah tua, dihiasi dengan pita emas di tepi gaun pinggiran. Kain batik jarik dilipat (wiron) masih dibutuhkan untuk pakaian ini, tetapi biasanya tanpa mengenakan syal. Bun dihiasi dengan karangan bunga melati dan jepit rambut dari emas. Sementara itu, perhiasan yang dipakai terlalu sederhana, yang berbentuk setengah lingkaran sisir hampir aus di bagian depan kepala.
Tentang teknik dan cara membuat baju kebaya yang sangat sederhana. Potongan dan kebaya Jawa, yang juga digunakan di Sumatera Selatan, wilayah pesisir Kalimantan, pulau Sumbawa dan Timor sebenarnya mirip dengan blus. Baju ini terbuat dari dua potong, yaitu bagian depan dan belakang lagi, dan kedua lengan. Model dapat dikombinasikan dengan sepotong persegi panjang yang digunakan sebagai konektor antara dua bagian antarmuka.
Mengapa Dalam Pembuatan Kebaya Harus Dipotong Sedemikian Rupa?
Di dalam tubuh kebaya dipotong sedemikian rupa sehingga tidak membutuhkan croup. Ini dimaksudkan untuk membuat seluruh tubuh di pinggang dan payudara dan sedikit melebar di pinggul. Sementara itu, lipatan di bagian belakang dan samping harus sama lebar dan menuju ke depan dengan sedikit meruncing. Lengkungan leher dengan blus depan. Kurva harus cukup lebar sehingga bisa dilipat ke dalam vuring kemudian dilipat untuk membentuk leher melengkung. Semua bagian dapatdikerjakan dengan mesin jahit atau dijahit tangan.
Sementara mode di kalangan pria, terutama kerabat istana adalah mengenakan kemeja bunga beskap atau motif bunga lainnya, kepala mengenakan ikat kepala (blankon), serta jantung kain, stagen untuk mengikat sisi kain, keris dan alas kaki (camilan). Pakaian disebut Java Complete, yaitu pakaian pria Java lengkap dengan belati. Meskipun seni mode baik-baik saja di istana, tidak berarti dalam mode orang biasa yang tidak memiliki spesialisasi. Pakaian tradisional rakyat biasa digunakan oleh banyak petani di desa.
Celana pendek yang dikenakan adalah hitam, kemeja lengan panjang, ikat pinggang besar, ikat kepala, dan sarung tangan yang dipakai siang itu. Namun pada saat upacara pernikahan, orang tua pengantin wanita biasanya mengenakan ikat pinggang dan kain jarik sindur. Bajunya beskap atau dipersenjatai dan di kepala dikenakan ikat kepala.
Pakaian Sehari-hari dari Khas Masyarakat Jawa Tengah!
Salah satu pakaian tradisional terindah dan terlengkap di Indonesia adalah di Surakarta, Jawa Tengah. Karena itu, setiap jenis busana menunjukkan tahapan tertentu dan siapa aplikasinya. Dalam mode adat, misalnya pernikahan, seorang wanita dan seorang pria mengenakan istana di antara beberapa jenis pakaian, disesuaikan dengan tahapan upacara, yang midodareni, setujui, dan temui setelah bertemu upacara. Pada upacara midodareni, pengantin wanita mengenakan pakaian tradisional Jawa dengan warna minyak.
Pakaian dari minyak terdiri dari blus lengan panjang, dan kain stagen jarik dengan motif batik. Sedangkan mempelai laki-laki memakai cara busana Jawi Lengkap, terdiri atas kemeja Stela, udeng, bersenjata, ikat pinggang, kain jarik, belati dan sandal. Saat upacara pengesahan, pengantin wanita memakai pakaian yaitu baju kebaya dan kain jarik, sedangkan pengantin pria mengenakan pakaian basahan.
Busana basahan pengantin pria di sini terdiri dari plot kulak Matak, dodot wake tulak, stagen, lengkap dengan ikat pinggang dan cinde, celana panjang putih, sarung belati ladrang dan sandal. Demikian pula dalam upacara Panggih pengantin wanita mengenakan pakaian jenis ini yang telah ditentukan. Pengantin wanita memakai pakaian tradisional bersama, basahan.
Pakaian basahan tidak mengenakan kemeja, melainkan terdiri dari semekan atau strapless, dodot wake tulak atau selendang, atau syal Sekar sampur cinde abrit dan kain jarik sekar cinde merah. Semekan atau tank top terbuat dari kain batik dengan motif soket alasan warna dasar hijau atau biru dengan hiasan kuning atau emas putih.
Lihat juga : Desain kemeja keren
Di masyarakat di Jawa Tengah, terutama di Surakarta fungsi pakaian cukup beragam, seperti di masyarakat aristokratis pakaian memiliki fungsi praktis, estetika, agama, sosial dan simbolik. Kain kebaya fungsi praktis semacam itu adalah untuk menjaga kehangatan dan kesehatan fisik.
Fungsi estetika, yaitu mendekorasi tubuh agar terlihat lebih cantik dan menarik. Fungsi sosial yang dipelajari untuk menjaga kehormatan seorang wanita yang tidak mudah menyerah dengan cara femininnya berpakaian ketat dan serapi mungkin.
Nah, jadi itulah dia beberapa pembahasan mengenai Pakaian Adat Jawa Tengah yang telah kami sajikan untuk Anda. Sangat menarik bukan, segala pakaian yang terdapat di Jawa Tengah! Demikianlah pembahasan artikel ini saya buat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, terimakasih.