Kain Wolfis menjadi bahan kain yang banyak digunakan untuk pembuatan busana muslim seperti jilbab dan gamis. Harganya yang cukup terjangkau membuat kain Wolfis banyak diminati oleh para desainer atau pembuat baju. Namun, perlu mengenali ciri ciri kain Wolfis agar dapat membedakan jenis kain Wolfis dengan jenis kain lainnya. Simak artikel ini selengkapnya.
Apa Itu Kain Wolfis
Kain Wolfis berasal dari kata woolpeach yang berubah menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia menjadi Wolfis. Banyak yang mengatakan bahwa kain Wolfis terbuat dari berbagai serat yang dicampur dengan katun dan sutra. Padahal yang sebetulnya terjadi adalah pembuatan kain Wolfis berasal dari polyester tanpa adanya campuran dari katun atau sutra.
Dengan bahan polyester ini membuat kain Wolfis akan menghasilkan warna yang lebih cerah dibandingkan dengan jenis kain lainnya. Ada banyak sekali pilihan warna kain Wolfis yang bisa digunakan untuk pakaian. Penggunaan kain Wolfis banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan busana muslim seperti gamis dan jilbab. Ada juga yang menggunakan kain Wolfis untuk membuat kulot dan celana.
Ciri Ciri Kain Wolfis dan Karakteristiknya
Kain Wolfis memiliki ciri dan karakter yang berbeda dengan jenis kain lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dan karakteristik kain Wolfis, kain yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan busana muslim ini.
1. Halus, Rapat, dan Tidak Tembus Pandang
Kain Wolfis memiliki serat-serat kain yang halus dan rapat. Serat-serat kain Wolfis yang halus dan rapat ini membuat kain Wolfis tidak mudah menerawang. Sehingga kain ini sangat cocok bila digunakan untuk busana muslim. Tingkat kerapatan serat-serat kain Wolfis juga membuat kain Wolfis memiliki tekstur yang halus.
Akibat rapatnya serat-serat kain yang menyusun kain Wolfis, kain Wolfis akan terasa halus bila diraba pada bagian permukaannya. Meski begitu, kain Wolfis tidak licin. Serat-serat benang yang menyusun kain Wolfis tidak memiliki rabaan yang khas. Sehingga kain Wolfis menjadi tidak kasar dan sangat enak untuk digunakan.
2. Agak Tipis dan Tidak Menyerap Keringat
Ciri-ciri kain Wolfis adalah kainnya yang tipis dan ringan. Kain Wolfis yang tipis dan ringan ini membuat jenis kain ini akan membuat tampilan yang sedikit jatuh bagi pemakainya. Kain yang tipis dan ringan ini membuat kain Wolfis akan mudah membentuk lekukan tubuh. Padahal hal ini harus dihindari bila dalam busana muslim.
Namun, untuk mengantisipasi hal tersebut bisa dengan mendesain busana muslim dengan desain umbrella. Sehingga busana muslim dengan kain Wolfis tidak membentuk tubuh dan terkesan lebih lebar. Sayangnya, meski kain Wolfis tipis dan ringan, kain Wolfis tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk menyerap keringat. Namun tenang saja, kain Wolfis ini tidak akan membuat penggunanya merasa panas.
Baca juga: perbedaan kain ceruti dan sifon sebagai bahan hijab
3. Tidak Mudah Kusut dan Mudah Disetrika
Kain Wolfis memiliki ciri tidak mudah kusut sehingga dapat digunakan selama sehari penuh tanpa khawatir terlihat kusut. Selain tidak mudah kusut, kain Wolfis juga sangat mudah disetrika. Sehingga kain ini tentu sangat disenangi karena dapat menjaga penampilan lebih lama. Meski begitu, untuk menyetrika kain ini perlu perhatian khusus karena kain Wolfis tidak tahan terhadap panas yang tinggi.
Mengenali beberapa ciri ciri kain Wolfis bisa bermanfaat sebagai acuan dalam memilih kain yang akan digunakan untuk pembuatan baju. Kain Wolfis sendiri sudah sering digunakan sebagai bahan pembuat busana muslim seperti jilbab dan gamis. Bahan kainnya yang halus dan tidak mudah kusut disukai oleh kaum wanita.